Profetika Learning.:Beberapa waktu silam, sering MR
saya mengingatkan akan virus merah jambu (VMJ), baik akan mudhorot dan
dampaknya kepada kedua belah pihak. Sempat saya terfikir, emang ada ikhwan/akhwat yang terserang virus ini.
Sebagaimana Firman Allah dalam
Surah An-Nisa’ ayat 14 bahwa telah dijadikan indah pada (pandangan) manusia
kecintaan kepada apa-apa yang diingini, diantaranya kepada wanita-wanita. Dan pada Surah An-Nuur ayat 30-31, laki-laki
maupun wanita diperintahkan untuk menahan beberapa hal, diantaranya menahan
pandangan. Ikhwan maupun akhwat ada kemungkinan (mungkin pasti) akan di serang
oleh virus ini, hanya saja seberapa kebal dan kuat imunitas diri kita agar
terhindar dari virus yang berbahaya ini.
MR saya mengingatkan, tidak ada
jaminan yang sudah bertahun-tahun halaqoh tidak terkena virus ini. Begitu juga
sebaliknya, karena kata beliau sudah ada kasus, baik yang muda maupun yang tua
di barisan ini. Intinya siapapun kita, muda atau tua selalu meningkatkan
imunitas kita terhadap virus ini.
Seorang teman bertanya kepada MR,
ia sering sms atau di sms oleh temannya yang seorang wanita, biasa berdiskusi,
berbicara ttg sekolah dll, intinya tidak ada perasaan apa-apa, hanya sebatas
sms. Diantara jawaban MR kami waktu itu adalah: pertama saat ini kita yakin kita tidak merasakan apa-apa, bagaimana
dengan besok lusa, saat hal itu sudah sering terjadi, bahkan sampai jadi
kebiasaan, sangat mungkin sekali hal-hal yg tdk diinginkan bisa terjadi. Kedua kita yakin kita tidak merasakan
apa-apa, bagaimana dengan si dia,???
Ketiga dalam konsep islam, pergaulan antara ikhwan dan akhwat
sangat rawan, terutama masalah hati. Jangan sampai di dunia nyata, kita syuro’
pakai hijab yang tinggi, eh sekali smsan sampai tengah malam,,, fb-an sampai
tengah malam. Apakah hijab kita hanya kita jaga saat syuro’? saat di dunia
nyata? Tentu tidak. Ini yang mesti kita tanamkan. Sebagaimana kebiasaan kita,
sebelum gelap para akhwat harus sudah pulang kerumah masing-masing, begitu juga
seharusnya dengan komunikasi, harus sudah di stop. Kecuali ada hal yang sangat
penting. Karena suasana hati saat berada bersama teman-teman yang memiliki ghiroh dakwah tentu berbeda saat kita
sendirian. Ini harus kita jaga.
Keempat bisa jadi agenda-agenda dakwah kita banyak yang tidak
maksimal, bahkan terbengkalai, bisa jadi karena dosa hati-hati kita. Bagaimana
tidak, kita tahu batasan-batasa pergaulan ikhwan akhwat, tapi hanya kita
laksanakan pada waktu syuro’, dan lain
sebagainya. Banyak hal yang terjadi jika ikhwan akhwat sering smsan, bahkan
keseringan, sampai hal-hal yang tidak penting. Mulai detik ini kita jaga mata,
hati, fikiran dan perasaan kita. Tegas terhadap ikhwan-ikhwan nakal. Tegas
terhadap akhwat-akhwat genit. Jangan-jangan kita yang menjadi ikhwan nakal? Hanya
diri kita sendiri yang bisa membentengi diri kita.
Begitu banyak dampak dari virus
ini, jangan sampai kita terkena apalagi sampai terinfeksi virus ini. Karena
tidak sedikit ikhwah yang galau,
tebar pesona, bahkan pencari perhatian. Jangan sampai itu terjadi. Karena salah
satu godaan terbesar manusia adalah lawan jenisnya. Tidak dipungkiri, tidak
hanya ikhwan saja yang melirik, tertarik
atau senang sama akhwat, kenyataaanya akhwat begitu juga. Mari kita jaga
kemurniaan hati kita, karena salah satu kunci kemenangan dakwah kita adalah
kesucian hati. Yang perlu di ingat, tugas kita sangat besar, dan banyak
orang-orang di luar sana yang haus akan siraman dakwah dari kita. Janga sampai
tugas-tugas besar kita kita kotori dan kita cemari dengan hal-hal yang seperti
ini.
Ini beberapa catatan halaqoh yang sudah sangat lama sekali,
tetapi sangat menusuk, begitu tegas MR saya yang itu. Mungkin waktu itu saya
tidak merasa begitu sreg dengan materi ini. Mengingat waktu itu saat
menggebu-gebunya, saat semangat membumbung tinggi. Hal itu saya temukan saat
ini, beberapa ikhwah yang tidak menjaga hijab, tidak menjaga pergaulan, bahkan
begitu liar dan lincah di dunia maya.
Berawal dari koment-koment di
status ikhwan atau akhwat, bahkan koment-koment yang tidak penting, bahkan ada
yang berkomentar si dia lincah di dunia maya, biasaanya kalem, dan sebagainya.
Sehingga bukan tidak mungkin saat online
salah satu tujuannya adalah bagaimana agar si dia nongol, atau memberikan
komentar atau ngechat. Bahkan ada
yang suka nge-tag, syukron akhir,
syukron ukhti. Sehingga tidak jarang seorang ikhwah yang nulis status galau,
tidak sedikit pulang ikhwah lawan jenisnya yang berkomentar ria. Sehingga tidak
sedikit ikhwah yang galau, dahulu yang diputar Murottal atau lagu-lagu harokah, sekarang lagu-lagu galau menjadi
daftar putar. Sekali lagi, mari kita tingkatkan imunitas diri kita agar
tehindar dari hal-hal yan tidak diinginkan.
Mungkin yang sedikit ini bisa
mengingatkan dan menyadarkan diri ini, yang lemah dan tidak berdaya. Karena
mengingat bermula dari hal seperti inilah hal-hal lain yang tidak diinginkan
terjadi. Wallahu a’lam
Description: Si Merah Jambu Mengancammu
Rating: 4.5
Reviewer: Admin Pembelajar
ItemReviewed: Si Merah Jambu Mengancammu
Posted by:Mbah Qopet
Admin Pembelajar Updated at: 19:50
0 comments
Post a Comment